Etika
Etika merupakan ilmu yang mempelajari perbuatan baik dan buruk manusia sesuai dengan pikiran manusia. Etika juga merupakan suatu penilaian yang benar atau yang salah yang dapat dipahami oleh manusia. Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan yang baik.
Menurut Profesor Salomon dalam Wahyono (2006:3)
Etika merupakan ilmu yang mempelajari perbuatan baik dan buruk manusia sesuai dengan pikiran manusia. Etika juga merupakan suatu penilaian yang benar atau yang salah yang dapat dipahami oleh manusia. Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan yang baik.
Menurut Profesor Salomon dalam Wahyono (2006:3)
*Etika merupakan karakter individu, disebut pemahaman manusia sebagai individu beretika,
*Etika merupakan hukum sosial. Sebagai hukum yang mengatur, mengendalikan serta membatasi prilaku manusia.
Moral
Moral berasal dari bahasa latin “Mos” yang juga berarti adat kebiasaan. Secara etimologis, moral sama dengan etika yaitu nilai dan norma yang menjadi pegangan seseorang.
Enam tahap perkembangan moral menurut Lowrence Konhberg dalam Wahyono (2006:6)
*Etika merupakan hukum sosial. Sebagai hukum yang mengatur, mengendalikan serta membatasi prilaku manusia.
Moral
Moral berasal dari bahasa latin “Mos” yang juga berarti adat kebiasaan. Secara etimologis, moral sama dengan etika yaitu nilai dan norma yang menjadi pegangan seseorang.
Enam tahap perkembangan moral menurut Lowrence Konhberg dalam Wahyono (2006:6)
*Orientasi pada hukuman, ganjaran, kekuatan fisik dan material,*Orientasi hedonistis hubungan antar manusia,*Orientasi konformitas,*Orientasi pada otoritas,*Orientasi kontrak sosial,*Orientasi moralitas prinsip suara hati, individual, komprehensif dan universal.
Dua macam Norma
Norma Umum
Norma yang memiliki sifat universal, terbagi menjadi tiga :
*Norma Sopan Santun : disebut juga norma etiket adalah pola perilakau dan sikap lahiriah manusia,*Norma Hukum : adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarkat,*Norma Moral : yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia.
Norma Khusus
Aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus :
*Etika Deskriptif : Etika yang berbicara tentang fakta,*Etika Normatif : Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia.
Moralitas Objektif
Moralitas yang melihat perbuatan sebagaimana adanya.
Moralitas Subjektif
Moralitas yang melihat perbuatan sebagai dipengaruhi oleh pengetahuan dan perhatian pelakunya, latar belakang, stabilitas emosional dan perlakuan personal lainnya.
Etika Umum
Etika tentang kondisi dasar dan umum bagaimana manusia harus bertindak secara etis.
Etika Khusus
Etika Khusus penerapan prinsip - prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan khusus. Etika khusus dikelompokkan menjadi :
*Etika Individual : etika yang menyangkut hubungan individu dengan dirinya sendiri,*Etika Sosial : etika yang menyangkut hubungan individu dengan lingkup kehidupannya.
*Profesi adalah kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi.
Nilai Moral Profesi (Franz Magnis Suseno, 1975)
*Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi,*Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi,*Idealisme sebagai perwujudan makna misi organisasi profesi.
Tujuan Mempelajari Etika
Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai peniliain baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
Pengertian Baik
Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif).
Pengertian Buruk
Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.
Cara Penilaian Baik dan Buruk
Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan, Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi, Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran Komunisme.
Faham Kebahagiaan (Hedonisme)
Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan / kelezatan. Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu :
Hedonisme individualistik / egostik hedonism yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah yang buruk,
*Hedonisme rasional / rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa kebahagian atau kelezatan individu itu haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat,
*Universalistic Hedonisme yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.
Bisikan Hati (Intuisi)
Bisikan hati adalah kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu. Faham ini merupakan bantahan terhadap faham hedonisme. Tujuan utama dari aliran ini adalah keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai kebaikan budi pekerti.
Evolusi
Paham ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini selalu (secara berangsur - angsur) mengalami perubahan yaitu berkembang menuju ke arah kesempurnaan. Dengan mengadopsi teori Darwin (ingat konsep selection of nature, struggle for life, dan survival for the fittest).
Alexander mengungkapkan bahwa nilai moral harus selalu berkompetisi dengan nilai yang lainnya, bahkan dengan segala yang ada di ala mini, dan nilai moral yang bertahanlah (tetap) yang dikatakan dengan baik, dan nilai - nilai yang tidak bertahan (kalah dengan perjuangan antar nilai) dipandang sebagai buruk.
Paham Eudaemonisme
Aliran ini menititkberatkan pada hal - hal yang berguna dari diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh karena itu penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia empiris.
Aliran Naturalisme
Yang menjadi ukuran baik atau buruk adalah apakah sesuai dengan keadaan alam, apabila alami maka itu dikatakan baik, sedangkan apabila tidak alami dipandang buruk. Jean Jack Rousseau mengemukakan bahwa kemajuan, pengetahuan dan kebudayaan adalah menjadi perusak alam semesta.
Aliran Vitalisme
Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran natiralisme sebab menurut faham vitalisme yang menjadi ukuran baik dan buruk itu bukan alam tetapi Vitae atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup).
Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu Vitalisme Pessimistis (negative vitalistis) dan Vitalisme Optimistime. Kelompok pertama terkenal dengan ungkapan Homo Homini Lupus artinya manusia adalah serigala bagi manusia yang lain. Sedangkan menurut aliran kedua perang adalah halal, sebab orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan memegang kekuasaan. Tokoh terkenal aliran vitalisme adalah F. Niettsche yang banyak memberikan pengaruh terhadap Adolf Hitler.
Aliran Gessingnungsethik
Diprakarsai oleh Albert Schweitzer, seorang ahli Teolog, Musik, Medik, Filsuf, dan Etika. Yang terpenting menurut aliran ini adalah penghormatan akan kehidupan, yaitu sedapat mungkin setiap makhluk harus saling menolong dan berlaku baik. Ukuran kebaikannya adalah pemelihataan akan kehidupan, dan yang buruk adalah setiap usaha yang berakibat kebinasaan dan menghalangi - halangi hidup.
Aliran Idealisme
Sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah segala yang ada hanyalah yang tiada sebab yang ada itu hanyalah gambaran / perwujudan dari alam pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang bai itu hanya apa yang ada di dalam ide itu sendiri.
Aliran Eksistensialisme
Etika Eksistensialisme berpandangan bahwa eksistensi di atas dunia selalu terkait pada keputusan -keputusan individu, Artinya andaikan individu tidak mengambil suatu keputusan maka pastilah tidak ada yang terjadi.
Individu sangat menentukan terhadap sesuatu yang baik, terutama sekali bagi kepentingan dirinya. Ungkapan dari aliran ini adalah Truth is Subjectivity atau kebenaran terletak pada pribadinya maka disebutlah baik, dan sebaliknya apabila keputusan itu tidak baik bagi pribadinya maka itulah yang buruk.
Aliran Marxisme
Berdasarkan Dialectical Materialsme yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan. Jadi apapun dapat dipandang baik asalkan dapat menyampaikan / menghantar kepada tujuan.
Sumber
2tinta.com
0 komentar:
Posting Komentar